1. Labu Ukur/ Erlenmeyer
Merupakan sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5
mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan
zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan
untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan
dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan
pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna,
penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher
labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus
yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
2. Labu Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Labu Distilasi digunakan untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
Gelas Beker digunakan untuk mengukur dan mencampur bahan yang akan dianalisa di laboratorium.
Tingkat ketelitian beaker gelas untuk mengukur volume hanya dalam
akurasi 10%. Gelas beaker kebanyakan terbuat dari kaca borosilikat,
meskipun bahan lainnya dapat digunakan. Bagian bawah datar dan cerat
memungkinkan ini bagian dari gelas stabil di bangku laboratorium atau
hot plate, plus mudah untuk menuangkan cairan tanpa membuat berantakan.
Gelas juga mudah dibersihkan.
4. Corong Pemisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
5. Buret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.
6. Labu Ukur Leher Panjang
Labu Ukur
atau Volumetrik flask adalah sebuah alat laboratorium yang berbentuk
bulat di bagian bawah dengan
leher yang panjang. Bentuknya mirip buah labu yang bertangkai panjang.
Labu ukur umumnya memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L. Dalam
rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, terkadang sebuah bahan
yang akan dianalisa terlalu pekat dan perlu diencerkan terlebih dahulu.
Dan untk itu diperlukan wadah seperti labu ukur yang dapat membantu kita
melakukan pengenceran bahan tanpa perlu bersusah payah mencari wadah
yang tepat lengkap dengan skala ukurannya.
7. Gelas Ukur (measuring cylinder)
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian
tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
8. Kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
9. Pipet Ukur
Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur.
10. Pipet Tetes
Tersedia hanya satu jenis pipet tetes. Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil dari tetes demi tetes. Hal ini penting terutama dalam membantu menepatkan pengukuran larutan dan pada waktu pengenceran.
11. Cawan Petri
Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Cawan petri selalu berpasangan, yang lebih besar sebagai tutup, yang lebih kecil sebagai wadah.
Fungsinya :
- sebagai wadah menimbang
- menyimpan bahan kimia
- membantu menumbuhkan mikroha pada analisa mikrobiologi
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
13. Pemanas Spirtus
Berguna untuk membakar/reaksi dengan pemanasan.
14. Desikator
Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan
pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena
dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum.
Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup,
yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa
digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar